Menkes Janji Mati-matian Terapkan 3 T, Usai Kasus Covid Tembus 1 Juta 

Menkes Janji Mati-matian Terapkan 3 T, Usai Kasus Covid Tembus 1 Juta 

CELOTEH RIAU-- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat berkomitmen memerangi pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung selama 11 bulan dengan kasus positif lebih dari satu juta. 

Dia pun berjanji bakal menggenjot pelaksanaan 3T: testing, tracing, dan treatment.Budi mengingatkan kerja sama pemerintah dan warga perlu dibangun agar pandemi dapat terkendali, sehingga kematian ratusan tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan covid-19 tidak terjadi secara sia-sia.

"Saya harus mengajak teman-teman sekalian. Itu tenaga kesehatan yang sudah 600 yang wafat, jangan sampai mereka wafat sia-sia," kata Budi dalam siaran langsung yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/1/2021)

"Kita harus memastikan agar perjuangan mereka itu bisa kita teruskan. Kita harus seterusnya kerjanya jauh lebih keras lagi, sangat keras, untuk bisa memastikan ini menurun," imbuh Budi.

Menkes mengajak masyarakat untuk kooperatif dengan cara mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu, sebagai kementerian yang utama mengatasi pandemi di tanah air, Budi menyatakan pihaknya bakal melakukan upaya masif terkait testing, tracing, dan treatment (3T).

"Saya akan memastikan proses testing, tracing, sama isolasi treatment-nya itu akan mati-matian kita kejar secepat-cepatnya dan seluas-luasnya," pungkasnya.

Sebaran kasus Covid-19 di tanah air telah menembus 1.012.350 kasus pada Selasa (26/1) kemarin.

Dari jumlah itu, sebanyak 820.356 orang dinyatakan telah pulih, 163.526 orang menjalani perawatan di RS atau isolasi mandiri, sementara 28.468 orang lainnya meninggal dunia.
///

Baru 250 Ribu Nakes Divaksin, Jokowi Minta Perbaiki Manajemen 


CELOTEHRIAU-- Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta perbaikan manajemen vaksinasi Covid-19 karena daya jangkaunya baru mencapai 250 ribu orang sejak diluncurkan pada 13 Januari.

"Ini kan memang baru awal-awal, vaksinasi awal dimulai dari tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat," ujar dia, saat ditanya soal rendahnya realisasi jumlah penerima vaksin Corona, Rabu (27/1/2021). 

"Awal ada manajemen [yang] perlu diperbaiki sehingga hari ini baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu [orang] divaksin. Tapi sehari-dua hari melonjak cukup tajam sehari bisa 50 ribu [divaksin]," imbuh Jokowi.

Presiden menyebut program vaksinasi ini bisa mencapai target jika jumlah vaksinator atau pemberi vaksin juga bisa menangani target penerima vaksin.

"Kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di 10 ribu puskesmas kita, kita harapkan paling tidak 900 sampe 1 juta divaksin. Tapi memang perlu waktu, manajemen lapangan yang baik," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 598.483 tenaga kesehatan pada Januari 2021. Selain itu, 888.282 orang divaksinasi hingga akhir Februari.

Namun, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut, pada Selasa (26/1), baru 179 ribu orang yang sudah divaksinasi.

Dengan kata lain, jumlah orang yang telah divaksin baru setara 29,9 persen dari target vaksinasi tahap awal.

 

 

 

#nasional

Index

Berita Lainnya

Index